Mengenal Senapan Serbu.
Senapan serbu/ bullpup adalah konfigurasi senjata api, dimana mekanisme
dan magazennya terletak di belakang pelatuk. Konfigurasi seperti ini
meningkatkan perbandingan panjang laras terhadap panjang total senapan,
yang memungkinkan membuat senapan yang larasnya sama dengan laras
senapan biasa, tapi total panjang senapan lebih pendek. Keuntungannya
selain lebih pendek, juga relatif lebih ringan. Dibandingkan senapan
serbu konvensional, panjang senapan serbu bull-pup umumnya lebih pendek.
Keakuratannya diklaim produsennya jauh lebih baik dibandingkan senapan
serbu konvensional. Hal ini disebabkan tekanan dari letusan lebih
tertahan, karena mekanis ada di belakang senapan. Namun demikian, di
tengah tumbuhnya kecenderungan produksi senapan bull-pup, belum
diimbangi respons kalangan militer di sejumlah negara yang menyukai
senapan serbu konvensional.
Walau senapan serbu jenis bull-pup banyak dipromosikan sebagai sosok
senapan serbu masa depan (futuristik). Kondisi demikian, tampak dialami
sejak dua tahun terakhir. Perkembangan dan produksi senapan serbu
bull-pup berkembang pesat di berbagai negara. Maka, dari seluruh pasukan
di dunia, yang menggunakan senapan bull-pup secara massal, sampai kini
hanya diketahui Inggris, Prancis, Austria, Australia, dan Malaysia.
Negara adidaya AS pun belum tertarik menggunakan senapan bull-pup
sebagai standar pasukannya.
PINDAD SS-4.
Industri senjata Indonesia melalui PT Pindad pun tak mau ketinggalan,
setelah memperkenalkan senapan serbu ringkas model bullpup SS3 saat ini
PT. Pindad telah kembali memperkenalkan senapan perseorangan generasi
baru yaitu SS4. SS4 (singkatan dari : Senapan Serbu 4, "Assault Rifle
4") adalah senapan pertempuran yang dikembangkan oleh PT Pindad. PT.
Pindad menjelaskan bahwa senapan perseorangan. SS4 ini merupakan senapan
jenis battle rifle dengan jarak tembak efektif antara 300-600 meter.
Berdasarkan pada aturan yang dipakai oleh PT. Pindad terdapat pembagian produk senapan berdasarkan jarak tembaknya :
- Senapan untuk riflemen dengan jarak tembak 100-300 meter.
- Senapan untuk marksmen dengan jarak tembak 300-600 meter.
- Senapan untuk sniper dengan jarak tembak 1000 meter.
Untuk senapan SS4 ini masih merupakan mock up dan SS 4 ini mengadopsi
peluru dari jenis GPMG FN MAG 58 yaitu 7,62 x 51 mm. Senapan SS 4 ini
dirancang dengan menggunakan method reverse engineering yang artinya
senjata dibuat dari gabungan sejumalah produk persenjataan hasil kerjaan
PT. Pindad maupun non Pindad. Misalnya saja rumah mekanik dan penutup
diambil dari SS1. Kemudian bagian laras mengambil kepunyaan senapan
penembak runduk (sniper) SPR1. Selain itu picantinny rail mengambil
milik senapan FN SCAR.
Namun begitu SS4 tidak sepenuhnya berasal dari gabungan sejumlah
komponen senjata , beberapa diantaranya merupakan rancangan baru, salah
satunya adalah popor. Dengan popor ini dapat dilipat. Selain itu juga
panjang popor juga bisa diatur sesuai dengan kondisi fisik penembak.
Dalam pengoperasiannya setiap pucuk senapan SS4 dilengkapi dengan
magasine berkapasitas 15 butir peluru. Dari jumlah peluru ini akan
mengingatkan kita dengan senapan mesin regu era Perang Dunia II Browning
Automatic Rifle (BAR) kaliber 7,62 mm yang dibekali magasine
berkapasitas 20 butir peluru.
Memang sampai saat ini Senapan Serbu SS-4 masih dalam tahap
"penggodogan", dan sampai saat ini Mabes TNI belum melansir rencana
melengkapi satuan di tubuh TNI dengan senapan SS4, namun, secara garis
besar kemunculan senapan ini bisa dijadikan sebagai salah satu barometer
semangat pemerintah untuk memenuhi sendiri kebutuhan peralatan
militernya.
PINDAD SS-3
Namun ada kebanggaan lain, saat ini PT Pindad telah memproduksi Senapan
Serbu generasi barunya yaitu Senapan Serbu SS-3, generasi Senapan Serbu
(SS) baru tercanggih dari varian SS produksi PT PINDAD. Dengan 4 macam
varian produksinya PT PINDAD telah menunjukkan eksisitensinya untuk
membantu TNI untuk menjaga kedaulatan Indonesia, disamping untuk
diekspor ke negara lain yang berminat.
Berikut adalah 12 kecanggihan dari Senapan Serbu Produksi PT PINDAD varian SS-2000 (SS3-V1) :
- Setiap sistem operasi mengadopsi sistem gas piston milik AK -47
serta pendahulunya SS1, SS2, FN Fal, FN Fnc, Steyr AUG yang sudah
terbukti kehandalannya.
- Dengan layout bullpup di mana pasokan amunisi berada di belakang
triger group/pelatuk, sosok senapan dapat dipangkas sampai 25 % tanpa
mengurangi performa balistik. Sosok senjata yang ringkas sangat
mendukung dalam skenario PJD/ pertempuran jarak dekat (close quarter
battle); sesuai digunakan dalam operasi antiteror yang kerap terjadi di
dalam bangunan/gedung yang memiliki ruang gerak sempit. Keuntungan lain
adalah sosok senapan yg ringkas menyesuaikan dengan postur tubuh
rata-rata orang Asia.
- Dari segi receiver/bodi senjata, 70% material SS3 dibuat dengan
bahan high resistant impact polymer ala Steyr AUG yang ringan namun
kuat. Dari segi design, receiver tempat maknisme dan masuknya magazine,
handguard, dan pistol grip masih setia menganut model SS2.
- Selain itu, senjata ini dilengkapi dengan picatiny rail yang
dipasang secara kuadrupel (4 sisi); atas, kanan, kiri, serta di bawah
handguard, sehingga menawarkan akomodasi penggunaan optik dan aksesori
pendukung yang fleksibel; ex: pemasangan front grip pada SS3 V1 untuk
mempermudah akuisisi target ataupun bipod seperti varian SS3 V4
Sharpshooter.
- Sistem bidik bawaan standar masih memakai model pisir pejera
berbentuk carrying handle milik SS2. Khusus pejera, dapat dilipat ke
bawah dan menyatu dengan tabung gas saat tidak digunakan. Berkat adannya
picatiny rail, operator dapat menggantinya dengan optik sesuai dengan
tuntutan operasi/kebutuhan (SS3 V3 CQB yang dipasangkan dengan optik
Meprolight M21 buatan Israel/ SS3 V4 sharpshooter dengan optik lansiran
Pindad).
- Cocking handle/tuas pengokang berada di atas handguard pada kesua
sisi senjata sehingga memudahkan operator, terutama operator kidal untuk
mengokang senjata.
- Ejection port/lubang keluarnya selongsong peluru dibuat pada kedua
sisi. Sekali lagi untuk menghindarkan operator kidal dari lontaran
selongsong panas. Sama dengan sistem yang dianut Steyr AUG, operator
cukup memasang left bolt assembly dan menutup ejection port yang kiri
sehingga selongsong keluar lewat kanan.
- Fire selector/tuas pilih mode tembakan juga dibuat ambidextrous/dibuat pada kedua sisi.
- Semua varian SS3 dapat dipasangkan dengan bayonet bawaan SS1, SS2,
maupun M16 (bayonet m7) sehingga masih bisa digunakan dalam hand to hand
combat. Selain itu, model bayonet yang sama akan mempermudah urusan
logistik TNI nantinya.
- Untuk menambah daya pukul, varian SS3 V1 dan V3 dapat dipasangi
pelontar granat baik itu SPG 1 (senapan pelontar granat standar TNI
buatan Pindad) maupun SPG 2 (model senapan pelontar granat untuk FN F
2000). Sebagai pembidik, kedua varian diatas dilengkapi dengan leaf dan
quadrant sight yang menjamin akurasi sampai 400m.
- Khusus pada varian SS3 V4 sharpshooter, laras senapan memiliki
profil heavy barrel untuk menjamin daya tahan laras saat sustained fire
(rentetan panjang) sekaligus akurasi pada jarak jauh. Dapat dilengkapi
lightweight bipod untuk menstabilkan senjata. Sistem bidik standar dapat
diganti dengan FN scope yg telah dimiliki oleh inventori TNI ataupun
memasangkannya dengan optik buatan pindad lainnya.
- Laras pada semua varian SS3 dipasang dengan teknik free floating
barrel sehingga menjamin akurasi sejak pertama kali senjata ditembakkan.

Spesifikasi umum Senapan Serbu SS-3:
- Negara produsen : Indonesia
- Kaliber : 5,56 x 45 mm NATO/MU5 TJ Pindad
- Kapasitas magazine : 30 peluru
- Mekanisme : Gas operated, rotating bolt
- Berat : 3,4 kg (loaded)
- Rate of fire : 750 rpm
- Jarak efektif : s/d 600 m (SS 3 V1 & V2), +1000 m (SS3 V4 Sharpshooter).
Sumber :
- http://en.wikipedia.org/wiki/Pindad_SS4
- http://strategi-militer.blogspot.com/
- http://indonesiabim.blogspot.com/
- http://pustakadigitalindonesia.blogspot.com/2014/05/inilah-pindad-ss-4-senapan-serbu.html